5.
UKURAN
PENYEBARAN DATA
Ukuran
penyebaran atau ukuran dispersi
menunjukkan seberapa besar nilai-nilai dalam suatu kumpulan data memiliki nilai
yang berbeda. Beberapa ukuran penyebaran data yang akan dibahas di sini adalah rentang atau jangkauan, rentang atau jangkauan antarkuartil, simpangan kuartil,
langkah, pagar-dalam, pagar-luar serta ragam, dan simpangan baku.
5.1 Rentang, Rentang Antarkuartil, Simpangan
Kuartil, Langkah, Pagar-Dalam, dan Pagar-Luar
A.
Menentukan
Rentang atau Jangkauan
Rentang
atau jangkauan (range) merupakan ukuran penyebaran data yang sederhana. Rentang dan
suatu data didefinisikan sebagai selisih antara datum terbesar (statistik
maksimum) dengan datum terkecil (statistik minimum). Jika rentang itu
dilambangkan dengan R, maka R ditentukan oleh:
B.
Menentukan
Rentang Antarkuartil
Rentang
antarkuartil atau jangkauan
antarkuartil didefinisikan sebagai selisih antara kuartil ketiga Q3 dengan kuartil
pertama Q1.
Rentang antarkuartil disebut hamparan
(dilambangkan dengan H), maka H ditentukan oleh:
C.
Menentukan
Simpangan Kuartil
Simpangan
kuartil dan suatu data didefinisikan sebagai setengah kali panjang
hamparan. Oleh karena itu, simpangan kuartil disebut juga rentang semi antarkuartil. Jika simpangan kuartil dilambangkan
dengan Qd’
maka Qd
ditentukan oleh:
D.
Menentukan
Langkah
Satu langkah
didefinisikan sama dengan satu-setengah kali panjang satu hamparan. Langkah
dilambangkan dengan L, maka L ditentukan oleh:
E.
Menentukan
Pagar-Dalam dan Pagar-Luar
Pagar-dalam
didefinisikan sebagai sebuah nilai yang letaknya satu langkah di bawah kuartil
pertama Q1
dan pagar-luar didefinisikan sebagai sebuah nilai yang letaknya satu Iangkah di
atas kuartil ketiga Q3
Dengan demikian, pagar-dalam dan pagar-luar dan suatu
data ditentukan oleh:
dan
Pagar dalam dan pagar luar tersebut digunakan sebagai
batas penentu normal atau tidaknya nilai data. Normal atau tidaknya nilai data
itu ditetapkan sebagai berikut.
1.
Untuk setiap nilai data x1 yang
terletak di antara batas-batas pagar-dalam dan pagar-luar (Q1 — L ≤ xi
≤
Q3+ L)
disebut data normal. Data disebut
normal, jika nilai data yang satu dengan nilai data yang lain tidak jauh
berbeda.
2.
Untuk setiap nilai data x yang kurang dan pagar
dalam (x < Q1—
L) atau lebih dan pagar-luar (x > Q3
+ L) merupakan data tak normal. Data
yang tak normal mi disebut juga pencilan.
Jadi, jelas bahwa data pencilan
adalah data yang tidak konsisten dalam
kelompoknya.
Gambar 15 |
Ada beberapa kemungkinan
penyebab munculnya data pencilan dalam suatu data, tara lain adalah sebagai
berikut.
·
Terjadinya kesalahan ketika mencatat nilai data.
·
Terjadinya kesalahan ketika melakukan
pengukuran, kesalahan ketika membaca alat ukur, atau kesalahan ketika
menggunakan alat ukur.
·
Bukan salah catat dan bukan salah ukur, tetapi
data itu memang diperoleh dan objek yang aneh (anomali) atau menyimpang. Data
demikian disebut sebagai data yang berbeda asal.
Nilai-nilai statistik rentang,
rentang antarkuartil, simpangan kuartil, langkah, pagardalam, serta pagar-luar
lebih mudah ditentukan apabila suatu data telah disajikan dengan menggunakan
statistik lima-serangkai dalam bentuk bagan.
Contoh
15
Untuk data pada Contoh 11.
a)
Tentukan rentangnya.
b)
Tentukan rentang antarkuartilnya.
c)
Tentukan rentang semi-antarkuartil atau
simpangan kuartilnya.
d)
Tentukan langkah, pagar-dalam, dan
pagar-luarnya.
e)
Apabila seseorang
mengukur berat bola logam pada Contoh 11 dan ia melaporkan bahwa berat bola
logam itu 3,5 kg dan 8,1 kg. Apakah kedua nilai datum ini konsisten dalam data
yang diperoleh terdahulu?
Jawab:
Statistik
lima-serangkai dan data pada Contoh 11 disajikan dalam bentuk bagan pada Gambar
13. Bagan itu disajikan kembali di
samping.
Berdasarkan statistik
lima-serangkai tersebut, diperoleh:
a)
Rentang R = Xmaks — Xmin =
7,2 — 5,4 = 1,8.
b)
Rentang
antarkuartil atau hamparan H = Q3— Q1 = 6,7 — 5,9 =
0,8.
c)
Rentang
semi-antarkuartil atau simpangan kuartil Qd
= ½
H =½
(0,8) = 0,4.
d)
• Langkah
L = 1 ½
H = 1 ½
(0,8) = 1,2.
• Pagar-dalam = Q1 — L = 5,9 —
1,2 = 4,7.
• Pagar-luar = Q3 + L = 6,7 + 1,2
= 7,9.
e)
Oleh karena 3,5 < pagar-dalam dan 8.1 >
pagar-luar. maka kedua nilai datum ini tidak konsisten dengan data yang
diperoleh terdahulu. Dengan perkataan lain, kedua datum ini merupakan pencilan
bagi data terdahulu.
5.2 Ragam dan Simpangan Baku
A.
Data
Tunggal
Ukuran penyebaran data yang ada hubungannya dengan
nilai rataan dan suatu data adalah ragam
dan simpangan baku.
Misalkan X
adalah rataan dan data x1, x2, x3, ... , xn,
maka
·
Ragam atau
variansi data itu ditentukan oleh
·
Simpangan
baku atau deviasi standar data
itu ditentukan oleh:
dengan n = ukuran data, xi = nilai datum yang ke-i, dan X= nilai rataan.
Contoh
16
Tentukan ragam S2 dan
simpangan baku S untuk data: 10, 44,
56, 62, 65, 72, 76
Jawab:
10 44
56 62 65 72 76, ukuran data n = 7.
Jumlah kuadrat
setiap simpangannya:
·
Ragamnya:
·
Simpangan bakunya:
Jadi, ragam dan simpangan baku
untuk data itu adalab S2 = 432,29 dan S = 20,79.
B.
Data
Kelompok
Ragam dan suatu data yang disajikan dengan menggunakan
daftar distribusi frekuensi dapat ditentukan dengan rumus:
sedangkan
simpangan bakunya ditentukan oleh:
o) r = menyatakan
banyak kelas
o) Untuk data yang dikelompokkan dalam
kelas-kelas, ƒ1
menyatakan frekuensi kelas ke-i,
o) Untuk
data yang dikelompokkan dalam kelas-kelas, x1 menyatakan
titik-tengah kelas ke-i,
Rumus ragam
dan simpangan baku untuk data yang dikelompokkan dapat pula dinyatakan
sebagai berikut.
Perhitungan ragam dan simpangan
baku untuk data yang disajikan dengan menggunakan daftar distribusi frekuensi,
biasanya lebih mudah dilakukan dengan
menggunakan
tabel. Agar lebih jelasnya, simaklah
contoh berikut mi.
Contoh
17
Hitunglah ragam dan simpangan
baku dari data yang disajikan dengan menggunakan daftar distribusi frekuensi
berkelompok pada Tabel 11
Nilai rataan hitung untuk data
pada Tabel 11 adalah x = 146,85. Selanjutnya untuk menentukan ragam dan
simpangan bakunya disusun tabel seperti Tabel 11.
Dari Tabel 11
didapat ∑ ƒi = 40 dan∑ ƒi (xi — x )2
= 7.379,1
(teliti sampai dua tempat desimal).
Tabel 11 |
0 komentar:
Posting Komentar